Langsung ke konten utama

3 (Tiga) Karya Alicia Lidwina - Sebuah Ulasan





3 (Tiga) by Alicia Lidwina

Sebelum itu saja jelaskan kalau ini adalah karya pertama yang saya baca dari Alicia Lidwina, yang memberikan pengalaman luar biasa.

Jujur, jauh dari sudut hati terdalam. Aneh sekali baca karya bertema seperti ini. Meski sudah satu-dua kali membaca cerita dengan tema serupa ada bumbu suicide di dalamnya. Tapi karya Alicia Lidwina ini beda, benar-benar beda. Alurnya maju-mundur, tapi enggak bikin pusing. Benar-benar ngalir. Enggak sekali dua kali, saya nangis jelek. 

Kalimat ini, atau blurb buku ini; “Selama seseorang masih memiliki sesuatu untuk diperjuangkan, dia tidak akan bunuh diri. Kecuali jika memang bunuh diri adalah satu-satunya cara mempertahankan apa yang dia perjuangkan.”

Bikin bertanya-tanya, 'kan? Setelah membaca kurang-lebih 200 halaman. Saya jadi berpikir, kalau mereka-yang-kunci-utama-cita-cita-ini-adalah-Hashimoto-berpikir untuk membangun panti asuhan kenapa dia menyerah? Bahkan deposit yang mereka kumpulin sudah lumayan banyak. Ada berbagai alasan baginya untuk bertahan.

Tapi dari awal pemikiran saya cuman sampai di panti asuhan itu (cita-cita mereka sejak zaman kou-kou), enggak bakalan masuk dipikiran saya tentang trigger yang Hashimoto dapatkan sedari kecil. Apalagi karena novel ini mengambil pov Nakamura, yang malah menyalahkan dirinya atas tindakan yang Hashimoto ambil. 

Sakamoto bilang, semua ini tidak datang tiba-tiba. "Semuanya menumpuk di dalam kepala Chihiro (cara Sakamoto memanggil Hashimoto). Prosesnya tidak pernah mendadak. Tidak pernah sesederhana itu. Satu hari dia akan ceria, di hari lain dia akan teringat hal-hal buruk." Mengingat kekerasan yang dialami Hashimoto, perceraian orangtua, kesalahan Nakamura, kesalahan Sakamoto.

Sebenarnya bukan hal yang aneh jikalau Hashimoto sudah memikirkan tentang suicide sedari kecil. Dia hanya menahan diri dan terus bertarung dengan dirinya sendiri, meskipun dia mencoba untuk menceritakan segalanya pada Nakamura semuanya tidak akan berubah. Karena dia tahu bahwa dia sudah kalah.

RATE 4/5

(Jadi darimana authornya merasa judul 3 (Tiga) akan bagus? Nah, silakan baca novelnya. Dan puaskan rasa penasaran kalian. Suatu berkah karena cerita ini tersedia di Ipusnas. Jadi enggak perlu repot-repot ke perpus atau Gramedia.)

Sekian. Terima gaji buta.

Komentar